SEJAHTERA BRSAMA PETANI

SEJAHTERA BRSAMA PETANI
ASTERINDO MEMBERI SOLUSI PERMASALAHAN PERKEBUNAN ANDA

Astertrin Jagonya Bunuh Ulat Api

Astertrin Jagonya Bunuh Ulat Api
PENGENDALIAN ULAT API

Sabtu, 07 Maret 2015

BAHAN SURFAKTAN

BAHAN SURFAKTAN (PERATA - PEREKAT - PENEMBUS)

PRATA

(5-Cloro-2-methyl-2H-isothiazol-3-one)


KEGUNAAN

Mengoptimalkan daya kerja pestisida, dengan membantu meratakan, melekatkan dan menembus pestisida pada permukaan daun, baik daun yang mengandung lilin maupun permukaan daun berbulu halus yang sulit ditembus air.




Minggu, 14 September 2014

PANDUAN PENGENDALIAN ULAT PEMAKAN DAUN KELAPA SAWIT DENGAN INSEKTISIDA ANTONG 75 SP

A.      JENIS-JENIS UPDKS.       ULAT KANTONG
JENIS

a.      Mahasena corbetti

Siklus Hidup
  • Telur    : 16 hari. 
  • Ulat    : 80 hari.
  • Pupa   : 30 hari. 
Jumlah telur 2000 – 3000


b.   Metisa plana 



  • Siklus hidup
  • Telur      : 18 hari.
  • Ulat      : 50 hari.
  • Pupa    : 25 hari
  • Jumlah telur 300 – 400


                       c.   Clania sp



Clania sp merupakan ulat kantong yang dianggap spesies baru sebagai hama kelapa sawit saat ini. Selain makannya yang rakus juga perkembangbiakanya sangat banyak serta daya tahan terhadap lingkungan yang begitu kuat sehingga ulat kantung jenis ini patut diwaspadai bagi perkebunan kelapa sawit.
Siklus hidup
Untuk siklus hidup Clania mencapai 100 – 120 hari mulai dari telur – larva – pupa dan imago. Serta jumlah telurnya yang cukup banyak antara 2000 – 3000 telur perpupanya.

2.       ULAT API
JENIS
  • Setothosea asigna


 Siklus hidup
  • Jumlah telur : 300 - 400
  • Lama telur  : 6 hari
  • Lama larva : 50 hari
  • Lama pupa : 40 hari
  • Lama kupu-kupu : 7 hari

PANDUAN PENGENDALIAN ULAT PEMAKAN DAUN KELAPA SAWIT DENGAN INSEKTISIDA ANTONG 75 SP

A.      JENIS-JENIS UPDKS.       ULAT KANTONG
JENIS

a.      Mahasena corbetti

Siklus Hidup
Telur    : 16 hari. 
Ulat    : 80 hari.
Pupa   : 30 hari. 
Jumlah telur 2000 – 3000


b.   Metisa plana 


Siklus hidup
Telur      : 18 hari.Ulat      : 50 hari.Pupa    : 25 hariJumlah telur 300 – 400


                       c.   Clania sp



Clania sp merupakan ulat kantong yang dianggap spesies baru sebagai hama kelapa sawit saat ini. Selain makannya yang rakus juga perkembangbiakanya sangat banyak serta daya tahan terhadap lingkungan yang begitu kuat sehingga ulat kantung jenis ini patut diwaspadai bagi perkebunan kelapa sawit.
Siklus hidup
Untuk siklus hidup Clania mencapai 100 – 120 hari mulai dari telur – larva – pupa dan imago. Serta jumlah telurnya yang cukup banyak antara 2000 – 3000 telur perpupanya.

2.       ULAT API
JENIS
  • Setothosea asigna


 Siklus hidup
Jumlah telur : 300 - 400Lama telur  : 6 hariLama larva : 50 hariLama pupa : 40 hariLama kupu-kupu : 7 hari

  • Setora nitens 


Siklus hidupJumlah telur : 200 - 300Lama telur  : 6 hariLama larva : 30 hariLama pupa : 23 hari Lama kupu-kupu : 5 hari 


  • Darna trima



Jumlah telur : 90 -300Semasa hidup
Telur              : 3-5 hari
larva             : 26 – 33 hari Pupa                 : 10 – 14 hari


B.      GEJALA SERANGAN
Serangan ulat api dan ulat kantong adalah sama-sama merugikan bagi perkebunan kelapa sawit karena memakan daun yang berfungsi sebagai kegiatan fotosintetis tanaman. Meskipun sama-sama merugikan tetapi memiliki gejala yang berbeda yaitu pada serangan ulat api daun kelapa sawit dimakan habis dan hingga melidi, sedangkan pada serangan ulat kantong daun mengering dan berwarna gersang kecoklatan.
C.     PENGENDALIAN HAMA ULAT API DAN ULAT KANTONG
Sebelum pengendalian dilakukan sebaiknya dilakukan sensus populasi serangan dan usia ulat, kemudian dipetakan untuk menentukan titik awal aplikasi.
  1. SPRAYER DAN MIST BLOWER (SEMPROT)

  • Dosis Dan Aplikasi
Penyemprotan ulat api dan ulat kantong menggunakan insektisida ANTONG 75 SP dengan dosis yang digunakan adalah 1 kg/ha (satu kilogram perhektar) dengan konsentrasi 45 gr/15 liter air. Agar keberhasilan lebih baik sebaiknya dilakukan pada tanaman yang masih terjangkau
2.       INJEKSI BATANG
Insektisida ANTONG 75 SP adalah racun ulat api dan ulat kantong yang berbentuk tepung, sehingga perlu perlakuan pelarutan untuk dapat dimasukkan kedalam batang/pohon kelapa sawit. Metoda pencampuranya adalah sebagai berikut :
ANTONG 75 SP sebanyak 1 kg (satu kilogram) ditambahkan air sebanyak 600 ml (enam ratus mili liter) maka akan menjadi larutan sebanyak 1350 ml larutan.
Dosis
Dari berbagai percobaan ANTONG 75 SP untuk pengendalian ulat api dan ulat kantong hasil yang paling optimum adalah 15 gr/palm (limabelas gram perpalm). Maka untuk 1 kg (satu kilogram) ANTONG 75 SP dapat digunakan pada 66 (enam puluh enam) pohon kelapa sawit.
Aplikasi
Buatlah lubang pada batang kelapa sawit dengan alat bor dan sejenisnya dengan kemiringan 450 dengan volume lubang 25 ml – 30 ml, lalu masukkan larutan ANTONG 75 SP sebanyak 20 ml dengan menggunakan spit, corong selang atau sejenisnya, dan tutuplah lubang dengan tanah liat atau lilin dan sejenisnya agar larutan tidak tumpah atau tercampur kotoran.




Aplikasi dilakukan sebaiknya pada saat ulat api dan ulat kantong sedang aktif-aktifnya makan yaitu pada usia 1 – 30 hari setelah menetas.

D.      HASIL UJI COBA ANTONG 75 SP UNTUK PENGENDALIAN ULAT KANTONG
PENGAMATAN
Populasi Ulat Kantong

PENGAMATAN
Populasi Ulat Kantong

Kontrol
Aplikasi ANTONG 75 SP 15 gr/palm

Kontrol
aplikasi  ANTONG 75 SP 15 gr/palm
MINGGU 0


MINGGU 3


PELEPAH 1
25
32
PELEPAH 1
31
0
PELEPAH 2
34
26
PELEPAH 2
44
0
PELEPAH 3
32
41
PELEPAH 3
36
1






MINGGU 1


MINGGU 4


PELEPAH 1
25
5
PELEPAH 1
28
0
PELEPAH 2
51
2
PELEPAH 2
38
0
PELEPAH 3
45
4
PELEPAH 3
36
0






MINGGU 2





PELEPAH 1
35
1



PELEPAH 2
47
3



PELEPAH 3
28
2





E.      KESIMPULAN
Pengendalian ulat kantong pada kelapa sawit menggunakan ANTONG 75 SP dengan dosis 15 gram/palm dapat menurunkan populasi pada minggu 1 sampai 0 (nol) populasi pada minggu ke 4.